Jempol yang indah

Jumat, 11 Februari 2011

Pelajar Masa Kini

Disuatu hari saya pernah mendapatkan pesan singkat (sms) yang sedikit bikin saya kaget dan heran. Awalnya isi dari pesan itu menanyakan tentang Universitas yang kini sedang saya jalani. Kurang lebih seperti ini "kak, Universitas (demi kenyamanan instansi ini tidak saya sebutkan) k2 kaya gimana kak?", lalu saya jawab "Universitas k2 mempunyai nilai plusnya, yaitu ada nilai2 islamnya", lalu dia membalas lagi, "tapi kak tadi sy diskusi sama **** katanya univ (biar hemat) k2 kualitasnya rendah karena univ k2 tidak ada dinaungan diknas". Setelah mendapatkan pernyataan seperti itu saya kaget bin heran. Karena dari mana dia bisa mengukur kualitas sebuah perguruan tinggi?apakah perguruan tinggi yang berada dibawah 'ketek' diknas bisa dikatakan univ yang mempunyai kualitas tinggi?apakah menjamin dengan pemikiran yang mengatakan bahwa univ yang berada di 'ketek' diknas bisa mendapatkan pekerjaan yang dia harapkan?.
Disini saya tidak akan membela univ yang saya gali ilmunya, tapi disini saya akan sedikit menjelaskan atau mungkin bahasa sekarangnya ingin curhat sedikit tentang pemikiran pelajar masa kini. Dan disini saya juga tidak akan ingin menyalahkan kenapa pelajar masa kini berpikiran seperti itu, karena saya yakin timbulnya pemikiran itu bukan murni dari mereka, tidak menutup kemungkinan kalau ada 'pihak-pihak' lain yang membentuk hal itu.
Pelajar masa kini (khususnya bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi) berfikir bahwa lebih baik dia ngeluarin duit banyak untuk mendapatkan keinginan dia yang ke depannya nanti bahwa dia akan menjadi orang yang mempunyai pekerjaan yang nyata, duit yang melimpah, kekuasaan yang tercapai dengan simsalabim, dsb.
Saudara saya yang hari ini sedang mengurus skripsinya di salah satu perguruan tinggi yang terkenal di Bandung pernah mengatakan kepada saya "jangan nyari kuliah dengan tujuan mencari kerja, tapi carilah kerja yang sesuai dengan ilmu yang pernah didapat di univ nya, karena nantinya ilmu itu akan sia-sia kalo tidak sesuai". Perkataan itu sama dengan yang pernah saya tanamkan didalam hati saya. "Saya kuliah bukan bertujuan ingin mencari kerja, tapi ingin mendapatkan sesuatu yang lebih" itulah yang pernah saya tanam didalam hati saya. Dan saya pun bertanya "apakah pemikiran saya dan saudara saya itu juga tertanam didalam hati kawan2, dildalam hati para pelajar sekarang?".
hei pelajar!!!
Bukalah mata kalian, apakah kalian tidak sadar kalau sekarang ini kalian sudah terpengaruh dengan materii?saya tidak akan melarang kalian mau kuliah dimana, mau ngambil jurusan apa, tapi disini saya cuma mau mengingatkan betapa rendahnya diri kalian kalau kalian kuliah hanya ingin mengincar pekerjaan. Pekerjaan itu banyak kawan, lihatlah dikoran-koran banyak sekali pengumuman lowongan pekerjaan. Bahkan kawan2 pun bisa menciptakan lowongan pekerjaan itu sendiri. Jadi jangan takutlah untuk masalah pekerjaan. Kalian akan terkekang pada saat mencari ilmu apabila tujuannya seperti itu (mencari pekerjaan). Kini saatnya lah kalian membuka mata hati kalian, Allah memberikan sebuah ilmu dan pengetahuan bukan tujuan agar kalian berpikiran seperti itu.
Mungkin 'bokap-nyokap' kawan2 ingin kawan2 mengambil jurusan itu (walaupun itu bukan jurusan yang bisa anda kuasai) agar kawan2 terbebas dari 'kemiskinan' yang kini sedang menjerat dan mencekik leher 'Garuda'. tapi apakah benar setelah kawan2 lulus dari jurusan itu bisa makmur?.
saya berkata seperti ini bukan berarti saya yang paling benar. Tidak kawan!!, Dadang Syarifudin (Tokoh Muhammadiyah Jawa Barat) pernah berkata "orang-orang yang kini kalian demo adalah orang-orang yang dulunya berfikir idealis, tapi setelah mereka mendapatkan kenikmatan sebuah bangku (yang dibeli dari uang rakyat-red), pemikiran dia telah berubah menjadi pragmatis, dan kini pertanyaan saya adalah bagaimana jadinya apabila kawan2 yang masih pelajar (mahasiswa) telah berpikiran pragmatis dari sekarang?". Mohon direnungkan kata-kata itu.
Mungkin itu sedikit curhatan yang bisa saya tuangkan didalam catatan ini, saya sadar kalau curhatan saya ini akan menimbulkan pertanyaan besar dibenak kawan2. Catatan ini tidak hanya untuk kawan2 tapi untuk diri saya juga. Dan mohon maaf ah kalo catatan ini ancur, soalnya saya nya juga lagi buru2..hheheeh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar