Hari ini (tanggal 17 Februari 2011), setelah saya menjadi dewan juri Pemilihan Da'i Cilik (PLDACIL) Pelajar se-Kota Tasikmalaya di Pondok Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya, saya membaca salah satu koran yaitu pikiran rakyat, didalam koran tersebut ada salah satu artikel yang menurut saya agak sedikit mengguncangkan didalam dunia persejarahan. Walaupun hal ini sudah basi (lewat) tapi agak lebih baiknya kita mereview agar menambah wawasan bagi yang belum mengetahui. Apakah isi artikel itu?
Isi artikelnya ialah pertemuan Komisi VIII DPR RI dengan Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, didalam pertemuan itu ternyata Abdul Basit (ketua Amir Ahmadiyah) menyatakan bahwa Ahmadiyah tidak mau menjadi agama baru, karena Ahmadiyah merupakan sesuatu atau golongan dari agama Islam, dan beliau juga menambahkan bahwa Ahmadiyah tidak lepas dari sejarah perjuangan Indonesia, karena Ahmadiyah turut membantu Indonesia.Ahmadiyah menganggap bahwa pencipta Lagu Indonesia Raya yaitu Wage Rudolf Soepratman (1903-1938) merupakan pengikut Ahmadiyah.
Tulisan dari Soejono Tjiptomihardjo didalam Buku Kenang-Kenangan 10 Tahun Kabupaten Madiun halaman 171 yang menyatakan bahwa "Tahun 1932, Soepratman mendapat sakit urat sjaraf, disebabkan lelahnja karena bekerdja keras. Setelah beristirahat 2 bulan, di Tjimahi, beliau kembali ke Djakarta untuk mengikuti aliran Achmadijah. Sedjak April beliau bersama kakaknja bertempat tinggal di Surabaja" (ejaan masih dalam bentuk lama). Dengan adanya catatan inilah yang menguatkan Amir Nasional Ahmadiyah mengatakan demikian dalam pertemuan tersebut. Namun ada sedikit pertanyaan dalam benak saya dalam tulisan tersebut yaitu sebelum beliau kembali ke Jakarta tepatnya pada saat di Cimahi aliran apakah yang diikuti oleh bapak WR. Soepratman?dan menurut saya Ahmadiyah tidak bisa menyatakan bahwa Ahmadiyah turut serta dalam membantu Indonesia, kenapa? karena didalam tulisan tersebut dikatakan bahwa terjadinya sekitar tahun 1932, sedangkan lahirnya lagu Indonesia Raya terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 jadi disana ada senggang waktu sekitar 4 tahun. Dan apabila kita simak dari tulisan tersebut bahwa pada tahun 1932 WR. Soepratman kembali ke Jakarta untuk mengikuti aliran Ahmadiyah, sehingga dengan adanya tulisan tersebut menjelaskan bahwa sebelum beliau ke Jakarta beliau belum mengikuti aliran Ahmadiyah.
Tulisan dari saya ini bukan bermaksud untuk mengelak kontribusi Ahmadiyah terhadap bangsa ini, namun tulisan ini cuma ingin mengutarakan argumen saya terhadap pernyataan seorang Amir Ahmadiyah dengan analisis yang saya ketahui. Semoga dengan adanya pendapat saya ini, para pembaca bisa mengutarakan pendapatnya juga dengan data-data yang saudara miliki agar saya mendapatkan pengetahuan yang baru.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar